Menyimpan monument petaka perang Dunia II
tanggal 15 September 1944, Junyo Maru berangkat dari Tanjung Priok menuju Padang. Junyo Maru mengangkut sekitar 6500 orang yang terdiri atas 2300 orang tahanan perang asal Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia serta 4200 orang pekerja paksa (romusha) asal Jawa. Tujuan mereka dibawa ke Padang adalah untuk menjalani kerja paksa membangun jalur kereta api Pekanbaru-Muaro Sijunjung sepanjang 220 Km. Di dalam kapal para tawanan dan pekerja romusha sangat menderita, karena ruang gerak mereka di dalam kapal sangat terbatas. , bahkan makanan, air, toilet, dan udara ,sulit mereka dapatkan
18 September 1944. Pukul setengah enam sore, Junyo Maru yang berbendera jepang,dihadang kapal selam HMS Tradewinds milik Angkatan laut kerajaan Inggris yang kemudian menembakan 2 buah Rudal yang menenggelamkan Junyo Maru.
Dari 2300 tawanan perang , yang selamat hanya 680 orang…sedangkan dari 4200 orang pekerja paksa (romusha) hanya tersisa 200 orang … ini merupakan bencana maritim terbesar sepanjang Perang Dunia II
tanggal 15 September 1944, Junyo Maru berangkat dari Tanjung Priok menuju Padang. Junyo Maru mengangkut sekitar 6500 orang yang terdiri atas 2300 orang tahanan perang asal Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia serta 4200 orang pekerja paksa (romusha) asal Jawa. Tujuan mereka dibawa ke Padang adalah untuk menjalani kerja paksa membangun jalur kereta api Pekanbaru-Muaro Sijunjung sepanjang 220 Km. Di dalam kapal para tawanan dan pekerja romusha sangat menderita, karena ruang gerak mereka di dalam kapal sangat terbatas. , bahkan makanan, air, toilet, dan udara ,sulit mereka dapatkan
18 September 1944. Pukul setengah enam sore, Junyo Maru yang berbendera jepang,dihadang kapal selam HMS Tradewinds milik Angkatan laut kerajaan Inggris yang kemudian menembakan 2 buah Rudal yang menenggelamkan Junyo Maru.
Dari 2300 tawanan perang , yang selamat hanya 680 orang…sedangkan dari 4200 orang pekerja paksa (romusha) hanya tersisa 200 orang … ini merupakan bencana maritim terbesar sepanjang Perang Dunia II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar