Diperlintasan kereta
api dgn jalan Sriwijaya sebenarnya ada sebuah jalan dibawah Rel
kereta api berdampingan dengan sungai… konon jalan ini disediakan untuk
ambulan jika pada saat itu pintu kereta ditutup….waktu saya masih kecil
sering bermain disitu jadi tau persis keberadaannya…..sekarangte rowongan
itu masih ada , hanya tertutup Sampah dan jalan masuk / keluarnya
tertutup oleh kios-kios ,sehingga tidak terlihat lagi…..jika terowongan
ini diaktifkan lagi paling tidak sepeda motor dari arah selatan bisa
malaluinya dan bisa mengurangi kemacetan , ini juga menjadi salah satu
keinginan ketua Sekber CO Almarhum Bapak Dan Suganda .... sayang PT KAI
dan Pemkot Cimahi rupanya tidak tertarik...
Kamis, 24 Oktober 2013
Junyo Maru Ereveld Leuwigajah Cimahi 1944
Menyimpan monument petaka perang Dunia II
tanggal 15 September 1944, Junyo Maru berangkat dari Tanjung Priok menuju Padang. Junyo Maru mengangkut sekitar 6500 orang yang terdiri atas 2300 orang tahanan perang asal Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia serta 4200 orang pekerja paksa (romusha) asal Jawa. Tujuan mereka dibawa ke Padang adalah untuk menjalani kerja paksa membangun jalur kereta api Pekanbaru-Muaro Sijunjung sepanjang 220 Km. Di dalam kapal para tawanan dan pekerja romusha sangat menderita, karena ruang gerak mereka di dalam kapal sangat terbatas. , bahkan makanan, air, toilet, dan udara ,sulit mereka dapatkan
18 September 1944. Pukul setengah enam sore, Junyo Maru yang berbendera jepang,dihadang kapal selam HMS Tradewinds milik Angkatan laut kerajaan Inggris yang kemudian menembakan 2 buah Rudal yang menenggelamkan Junyo Maru.
Dari 2300 tawanan perang , yang selamat hanya 680 orang…sedangkan dari 4200 orang pekerja paksa (romusha) hanya tersisa 200 orang … ini merupakan bencana maritim terbesar sepanjang Perang Dunia II
tanggal 15 September 1944, Junyo Maru berangkat dari Tanjung Priok menuju Padang. Junyo Maru mengangkut sekitar 6500 orang yang terdiri atas 2300 orang tahanan perang asal Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia serta 4200 orang pekerja paksa (romusha) asal Jawa. Tujuan mereka dibawa ke Padang adalah untuk menjalani kerja paksa membangun jalur kereta api Pekanbaru-Muaro Sijunjung sepanjang 220 Km. Di dalam kapal para tawanan dan pekerja romusha sangat menderita, karena ruang gerak mereka di dalam kapal sangat terbatas. , bahkan makanan, air, toilet, dan udara ,sulit mereka dapatkan
18 September 1944. Pukul setengah enam sore, Junyo Maru yang berbendera jepang,dihadang kapal selam HMS Tradewinds milik Angkatan laut kerajaan Inggris yang kemudian menembakan 2 buah Rudal yang menenggelamkan Junyo Maru.
Dari 2300 tawanan perang , yang selamat hanya 680 orang…sedangkan dari 4200 orang pekerja paksa (romusha) hanya tersisa 200 orang … ini merupakan bencana maritim terbesar sepanjang Perang Dunia II
Alun Alun Cimahi dengan Bioskop Rio
Foto ini rusak/cacat tapi satu2nya yang memuat alun2 Cimahi dgn bioskop Rio...
Rabu, 23 Oktober 2013
Pegawai Pemerintah Cimahi 1950
Perpisahan dengan kepala kantor Pekerjaan Umum Popken.H
Gedung ini pada awal terbentuknya Kota Cimahi masih digunakan sebagai Kantor Dinas Tata Kota , disamping kiri gedung digunakan sebagai markas Pemadam Kebakaran....sayang gedung ini harus dibongkar untuk membangun Pasar Atas Mall ( pasar atas baru ) yang sampai saat ini tidak jelas pengunaan nya.....
Gedung ini pada awal terbentuknya Kota Cimahi masih digunakan sebagai Kantor Dinas Tata Kota , disamping kiri gedung digunakan sebagai markas Pemadam Kebakaran....sayang gedung ini harus dibongkar untuk membangun Pasar Atas Mall ( pasar atas baru ) yang sampai saat ini tidak jelas pengunaan nya.....
Wisma / Pension Tijhoff Cimahi 1929
Adalah penginapan juga jasa agen / utusan wilayah Priangan
lokasinya di Jalan Gatot Subroto ( Tagog )... gedung sebelah kanan kita sekarang digunakan oleh Toko Kue Merdeka.... sebelah kiri masih original tapi dibelakangnya digunakan oleh Ganesha Operation.....
lokasinya di Jalan Gatot Subroto ( Tagog )... gedung sebelah kanan kita sekarang digunakan oleh Toko Kue Merdeka.... sebelah kiri masih original tapi dibelakangnya digunakan oleh Ganesha Operation.....
Langganan:
Postingan (Atom)